Hakekat dan Peran Negara Indonesia dalam menegakkan
Demokrasi dan memerangi Kleptokrasi
Nama :
Yoga Pratama Tarigan
Kelas :
regular B
Nim :
3123111083
Mahasiswa PPKN 2012 Universitas Negeri Medan
Email: yogapratamatarigan@ymail.com
Abstrak
Hakekat negara
adalah suatu hal yang penting bagi suatu negara. Dalam menjalani putaran
kehidupan berbangsa dan negara adalah suatu hal yang wajar untuk mengetahui
tujuan serta sejatinya dari sebuah negara dianut. Negara Indonesia juga harus
memiliki dan menjaga hal tersebut sehingga negara ini akan tetap senantiasa
berada di porosnya. Indonesia sebagai salah satu yang senantiasa mengelu-elukan
demokrasi di negara ini haruslah sebagai garda yang terdepan dalam perjalanan
demokrasi di negara ini. demokrasi yang benar-benar diharapkan tercapai di
negara pertiwi ini, walaupun di tengah kepluralismean tetapi haruslah tetap
sepakat dan menghargai dalam penyampaian suara. Negara kaya tetapi rakyatnya
masih miskin adalah sebuah hal yang cukup disesalkan. Kemana sebuah uang negara
ini, apakah terjatuh kedalam kantong-kantong yang berdinding pelapis kedap
suara yang ada di dalam jas-jas para pejalan pemertintahan. Kelptokrasi yang
mulai menjebak pemerintahan negara ini, suatu hal yang tak seharusnya di rasakan oleh bangsa yang
menganut nilai-nilai kepancasilaan
Kata
Kunci : Hakekat negara Indonesia, Demokrasi di Indonesia, Kleptokrasi
BAB I
PENDAHULUAN
Negara yang mencoba bertransisi
menjadi negara yang lebih maju adalah negara yang mencoba mengingat tujuan dari
negara itu dan hakekat dari negara itu sendiri, jadi negara itu bisa melangkah
kedepan dan memilih jalan apa yang akan di dijalani dalam menata negara itu.
Hal ini terkadang banyak yang tidak
mengetahui atau tidak mempelajari hakekat dari negara yang dinaunginya. Kita
coba membahas dengan negara nusantara ini yakni negara Indonesia. Negara ini
memiliki hakekatnya sebagai sebuah negara dan apakah hakekat dari negara ini
sendiri hal ini yang akan menjadi pembahasan. Negara indonesia ini adalah
negara kesatuan yang didalamnya banyak etnis dan dikenal dengan negara
pluralisme yang mengadung positif dan negatif dalam kehidupan negara ini. Hal
positifnya secara tidak langsung banyak yang mengetahui atau menyadari serta
merasakan nikmat dari hal itu salah satunya adalah kebudayaan yang dijadikan
sebagai sorotan wisata sehingga menghasilkan lalu hal negatifnya itu salah
satunya yakni rawan akan keterpecah-belahan, karena untuk menyatukan berbagai
etnis bukanlah suatu hal yang mudah dan di situlah hakekat dari negara ini
perlu di pahami. Negara yang berideologi pancasila yang memiliki nilai-nilai
pancasila yang mencakup ruang hidup masyarakat yang ada di Indonesia yang
sesungguhnya merupakan nilai-nilai yang baik sekali untuk mengatur tatanan hidup
dari manusia Indonesia itu sendiri tetapi pengaplikasiannya yang terkadang
menemukan masalah, maksudnya yaitu tidak berjalan baik. Nah, kalau dilihat
manusia Indonesia terkadang seperti manusia yang pandai dalam berteori namun
ketika sudah masuk kedalam prosesnya semua teori yang diharapkan akan menjadi
senjata yang baik atau hal yang baik malah tak terlihat atau lari dari yang
diharapkan, mungkin juga karena rakyat Indonesia ini kurang mampu dalam
menafsirkan mana yang baik dan mana yang salah karena hakekatnya hal itu adalah
salah satu hal yang jika sudah diketahui niscaya akan terbentuklah negara yang
baik, Tetapi berangkat dari hal itu rakyat Indonesia juga pernah menyadari
bahwa suatu hal itu salah dan benar seperti rakyat melakukan pergerakan melawan
rezim orde baru, dimana sang presiden turun dari jabatanya padahal kita
mengetahui bagaimana jalannya roda pemerintahan waktu itu, rakyat melihat dimana belum clear dan jelasnya
kedaulatan itu ada di tangan rakyat, kalaupun rakyat sadar semuanya akan di
tutup rapat oleh pasukan pemerintah bahkan ada cara yang seperti menakuti
rakyat jika bersuara atau mengritik pemerintah dan apakah seperti itu hakekat
dari negara yang dilambangnya tertanam nilai keadilan dan kemusyawaratan,
apalagi negara sekelas Indonesia yang berbasis ketuhanan, kemanusiaan,
kerakyatan, persatuan, keadilan?, dan rakyat Indonesia mulai merasakan hal yang
kurang menyenangkan lalu bangkit melawan daripada diam ditindas. Pada saat itu
adalah masa ketika rakyat merasa haknya
dilucuti dan itulah salah satu faktor yang membuat rakyat bergerak.
Berangkat
dari hal itu mulailah rakyat berpikir kedaulatan seharusnya ada di kami dan
memang sudah harus di kami. Demokrasi mulai berjalan dengan seharusnya di
negara Indonesia ini. namun itu merupakan teori dan pengaplikasian dari
Demokrasi itu sedikit menyimpang, dan ditambah lagi pengetahuan dari warga
negara akan apa substansi dari demokrasi itu sendiri masih kurang walaupun
warga negara telah mengikuti demokrasi seperti ketika ada pemilihan umum atau
pilkada, dan kurangnya pengetahuan tentang hal itu sangat dirasakan bagi warga
negara Indonesia yang tidak mengenyam bangku pendidikan formal atau yang
bertempat tinggal di daerah tertinggal, ironi sebenarnya negara ini, negara
yang luas tetapi masalah pengetahuan sangatlah butuh perhatian. Keberagaman
warga negara Indonesia dan kebergaman cara pandang serta filsafah hidupnya
merupakan salah satu hal yang membuat kurang kompaknya dalam megartikan hakekat
negara serta genta demokrasi yang di elu-elukan. Demokrasi ini terkadang jadi
cara bagi para pencalon sebagai wakil rakyat agar menyadarkan warga negara
tentang haknya mengeluarkan suaranya. “demokrasi yang didesakkan adalah
demokrasi kapitalistik dengan pemilihan umum berkala dan kampanye mahal serta
persuaraan pluralitas, dan demokrasi bukan juga suat yang ideal bagi masyarakat
yang terinormasi dengan baik karena demokrasi kapitalistik menelan banyak dana
dan suara dapat dibeli sehingga rakyat terkadang kurang tertarik dalam hal
ini”(Prof.Dr.T.Jacob, 2004:73). perkataan dari sang profesor ini di dukung
dengan data tentang pemilu dan pilkada dari( ROL (Republika Online) terbitan tanggal 17 Oktober 2012) yang
mengatakan “pemilih mengalami penurunan karena pada Pemilu 2009 rata-rata
partisipasi masyarakat mencapai 70-80 persen, namun di banyak pilkada tingkat
partisipasi rata-rata pemilih hanya mencapai 60-65 persen.hal ini dilihat juga
pada pilkada di ibukota Jakarta yakni pada putaran pertama 62,5 persen dan pada
putaran kedua sekitar 64,7 persen”.
Rakyat mulai berpikir maju dan melihat
demokrasi yang bagaimana yang seharusnya. Disini seharusnya letak peran dari negara
untuk menegakkan demokrasi dan memberikan pengetahuan demokrasi yang seharusnya
kepada rakyat agar kelak calon-calon pemimpin atau pejalan pemerintah yang
mereka pilih adalah yang terpilih dari hati mereka (rakyat/warga negara) untuk
mewaikili aspirasi rakyat kedepannya, dan tidak menjadi perusak negara karena
hakekatnya rakyat bisa saja menjadi bringgas jika terus dan terus melihat ketidakpastian
dinegara pertiwi in. Apakah rakyat kembali bertindak untuk membenahi negara ini
seharusnya tidak agar negara ini tetap menjadi negara yang solid. Karena rakyat
telah pintar dan cerdas dalam melihat di samping itu adanya media massa yang
setiap saat menjadi pengawas dan penggabar bagi rakyat. Hakekat dan peran negara dimana dalam hal ini
seperti demokrasi dan kleptokrasi harus di perhatikan agar negara kesatuan ini
berbahagia dalam kesejahteraan bukan menangis didalam ketidaktahuan dan
kegalauan jadi patut di perhatikan hakekat dan peran negara dalam hal itu.
BAB 2 PEMBAHASAN
Hakekat
Negara Indonesia
Berbicara
tentang negara tentulah tidak akan ada habisnya karena negara terus berjalan
layaknya putaran jam tapi negara itu juga bisa habis di bicarakan bahkan
terlupa jika negara itu hilang dari peradaban dan yang di ingat hanya negara
itu sebagai objek sejarah. Bagaimana dengan nasib orang-orang yang ada di
dalamnya jika kita pikirkan hal itu akan terasa cukup memilukan. jadi layaknya
seperti menaiki angkutan umum kita harus tahu apa angkutan itu sebenarnya,
kemana angkutan itu akan membawa kita, fungsional angkutan itu kepada kita, nah
kalau warga negara atau pemerintah negara-negara itu melakukan dan memikirkan
hal ini bisa jadi negara itu bisa ada sampai sekarang. Jadi kita membicarakan
negara, apakah negara itu kita harus bisa mendefinisikan apa sebenarnya negara
itu.
Banyak
para ahli yang mendefinisikan apa itu negara sesuai dengan teori-teori yang
mereka ketahui dan perkembangan jaman yang para ahli rasakan.
Dalam
buku (Drs.HALKING, M.Si. dan BUDI ALI
MUKMIN, S.IP.,M.A2012:62-63) yang
mencamtumkan pengertian-pengertian negara
dari para ahli lewat buku karya Inu Kencana dalam Ilmu Politik (1997:82-85) yakni sebagai berikut
Bluntschli:
negara adalah suatu diri rakyat dalam suatu organisasi politik di suatu daerah
tertentu
Hans Kelsen:
negara adalah suatu susunan pergaulan hidup bersama dengan tata paksaan
Prof.Sumantri:
negara adalah suatu organisasi kekuasaan, oleh karenanya dalam negara setiap
organisasi yang bersama negara selalu kita jumpai adanya organ atau alat
perlengkapaan yang mempunyai kemampuan untuk memaksakan kehendaknya kepada
siapapun juga yang bertempat tinggal di dalam wilayah kekuasaan
Max Weber: negara
adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan
fisik secara sah dalam suatu wilayah
Miriam Budiarjo:
negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah
pejabat dan yang berhasil menuntuk dari warganya ketaatan pada peraturan
perundang-undangan melalui penguasaan(kontrol) monopolistis dari kekuasaan yang
sah
Por.Longmann:
negara adalah gabungan antara suatu organisasi kekuasaan(yang penuh kewibawaan)
Dengan demikian
negara adalah suatu kelompok, persekutuan, alat, organisasi kewilayahan, sistem
politik, kelembagaan dari suatu rakyat, yang merupakan suatu susunan kekuasaan
yang memiliki monopoli, kewibawaan, daulat, hukum, kepemimpinan bahkan sistem
pemaksaan, sehingga pada akhirnya diharapkan akan memperoleh keabsahan,
pengakuan dari dalam maupun luar negara dalam rangka mewujudkan tujuan serta
cita-cita banyak rakyat (halking & budi ali mukmin 2012:63).
Dari
definisi-definisi itu setidaknya terlintaslah dalam benak seperti apakah negara
itu. Luar biasa sekali sebenarnya efek bagi rakyat jikalau negara itu
benar-benar mementingkan rakyatnya dimana dalam hal ini adalah orang-orang yang
pejalan pemerintah yang berada di puncak negara ini. selain dari hal itu kita
juga harus memiliki perspektif yang cukup luas tidak hanya bertumpu pada
pejalan pemerintahan tetapi bagaimana dengan SDM dari negara itu sendiri karena
sejatinya hal ini merupakan yang menjadi tonggak pilar kemajuan dari negara.
Orang etnis cina atau tionghoa yang kita ambil sebagai contoh terutama orang
etnis tionghoa yang berada di kota Medan mereka terkenal memiliki etos kerja
yang tinggi tak heran negara asal mereka
RRC (Republik Rakyat China) memiliki perkembangan yang cukup pesat. Tetapi
kadang banyak bidang atau unit dari negara ini yang tidak memerhatikan itu di
tambah lagi dengan pemikiran biarlah yang lain miskin asalkan aku kaya dengan
menghalalkan segala cara atau mencuri seperti kleptokrasi disitulah negara
seharusnya bisa menanggani dan memiliki perannya tersendiri.
Bicara
hakekat itu seperti juga membicarakan suatu penggambaran tentang sifat daripada
negara atau bagaimanakah sejatinya negara itu. yaitu meliputi juga tujuan dari
negara itu sendiri dalam hal ini adalah negara Indonesia. Negara sebagai wadah
daripada suatu bangsa yang diciptakan oleh negara itu sendiri dan negara
sebagai wadah bangsa untuk mencapai tujuan atau cita-cita bangsanya maka dari
itu penggambaran tentang hakekat negara ini mesti ada hubungannya dengan tujuan
negara bahkan hakekat negara di gambarkan sesuai dengan tujuan negara (
Soehino, S.H. 1986:146). Dari pernyataan itu cobalah menggunakan
intelektualitas kita, yang berarti semenjak terjadinya kebebasan berpikir
hakekat negara atau secara tidak langsung tujuan negara ini mengalami
perkembangan yang terus menerus karena sejatinya pemikiran dari manusia takkan
pernah terhenti selama tidak di kengkang. Kita berpikir ke negara yang tercinta
ini yaitu nusantara ini apa hakekatnya?. Berangkat dari uraian di atas tentang
ini Indonesia telah meletakannya dalam pembukaan UUD alinea ke 4 seperti:
1. Melindungi
segenap tumpah darah
2. Memajukan
kesejahteraan umum Indonesia
3. Ikut
melaksanakan ketertiban dunia
4. Mencerdaskan
kehidupan bangsa
Dan selain itu Indonesia adalah salah satu
negara yang berasas gotong toyong pada hakekatnya tetapi semua itu tidak
berjalan dengan baik walaupun masih ada juga yang menjaga baik budaya itu. Negara
sebagai bahtera yang mengangkut para penumpangnya (seluruh lapisan masyarakat)
ke pelabuhan kesejahteraan(Dr.Ni’matul Huda, S.H., M.Hum 2010:53). Berarti
negara berperan sangat penting dengan sebagai fasilisator, tetapi bagaimana
dengan negara Indonesia ini. 4 hal yang di atas apakah semuanya sudah terjalan
dengan baik di negara ini. mungkin sudah bagi sebagian orang yang merasa
berkuasa di negara ini (orang kaya) tetapi secara keseluruhan belum tentu,
berarti hal ini sangatlah penting untuk di bahas lagi oleh bangsa ini agar
bangsa ini tidak jadi bangsa yang melupakan hakekatnya. Rakyat sangat
mengharapkan pera pemerintah agar menjalankan ke empatnya itu.
Demokrasi di Indonesia
Rakyat
ingin di benar-benar difasilitasi agar rakyat bisa berkembang dengan
sendirinya, dan rakyat ini bisa bersuara dengan seiklasnya. Karena cita-cita
mereka telah terwujud secara nyata. Suara rakyat jika kita mendengar hal itu
jelaslah terpikir oleh kita yakni demokrasi.
Ide demokrasi dari kacamata
perkembangan peradaban politik umat manusia adalah suatu prinsip etika yang
digunakan dalam bidang politik pemerintahan(hendra Nurtjahjo, S.H., M.Hum 2006:82).
Hal
ini dipandang dalam sebuah filsafat demokrasi itu sendiri.pengertian umum
demokrasi itu sendiri adalah sebagai kebebasan bagi rakyat untuk bersuara Atau
demokrasi ini bermuatan etis karena adanya rasionalitas pertanggung jawaban
atas kekuasaan rakyat yang diberikan kepada wakil atau pemimpin yang dipilih
secara bebas(hendra Nurtjahjo, S.H., M.Hum 2006:82), berarti jelaslah kekuasaan
rakyat. Kekuasaan rakyat,rakyatlah berkuasa tetapi tetap tidak
memerintah.demokrasi Bermuatan etis
adalah tidak adanya paksaan untuk tunduk kepada penguasa karena rakyat bukan
budak. Indonesia harus menegakkan demokrasi, walaupun sebanrnya hal ini di
negara ini cukup sangat bagus perkembangannya. Salah satu contohnya adalah
demonstrasi yang dilakukan mahasiswa atau masyarakat dengan menuliskan nama
pemimpin negara ini di bagian belakang kerbau dan mereka tidak di adili dan
memamg begitulah seharusnya demokrasi. Hal itu merupakan salah sat hak sipil.
Dengan hak-hak sipil dan politik ini dimaksudkan secara khas semua hak dari
kebebasan berbicara, kebebasan pers dan kebebasan berkumpul sampai hak untuk
memberikan suara dalam suatu pemilu (David Held 2004:238) Tetapi yang dimaksud
demokrasi ditegakkan di tulisan ini adalah demokrasi yang tertib dan teratur
dan tidak melupakan kaidah-kaidah yang ada di masyarakat. Dengan pluralismenya
negara ini sulit untuk menyatukan pemikiran tentang demokrasi itu sendiri,
dengan hal itu terkadang rakyat merasa kamilah rajanya, ini negara demokrasi dan
bertindak di luar aturan tetapi mereka lupa mereka tetap di rule of the law.
Kebebasan pada rakyat tetapi rakyat juga harus tunduk kepada pemerintah dan
mereka tunduk karena mengaharapkan sebuah perlindungan dari pemerintah yang
menciptakan ketentraman di masyarakat tetapi mereka tidak mendapatkan hal itu,
dan mungkin bertambah kecewa rakyat sehingga rakyat cenderung tidak patuh, jadi
pemerintah harus membenahi pemerintahan itu sendiri sehingga demokrasi ini
tidak memecah belah negara ini, Berarti negara ini harus mengakkan demokrasi
itu dengan menanamkan prinsip demokrasi dan memberikan pengarahan demokrasi
yang seharusnya dan dalam setiap penggambilan keputusan harus kolektif dan
memikirkan kehidupan berbangsa dan bernegara rakyatnya jika para pembuat
keputusan tidak bersikap seharusnya maka rakyat akan bertindak, tindakan rakyat
ini didasari oleh berbagai pikiran yang ada di rakyat itu jadi sulit untuk
mengendalikannya, negara ini harus menegakkan demokrasi yang seharusnya dari
berbagai aspek harus di perhatikan Sehingga rakyat dalam berdomkrasi ria di
negara ini tetap berada di aturan yang seharusnya tidak lari dari jalur dan
terbentuklah masyarakat yang tertaur dan makmur sebuah pengharapan yang siapa
saja inginkan hal itu.
Kleptokrasi
Rakyat
semakin lama akan bertindak jika terus merasa kecewa dengan kinerja pemerintahan
negara ini. terutama rakyat suka sekali menyoroti tentang korupsi atau kita
sebut saja para klepto (orang yang mempunya penyakit suka mencuri ). Sedikit
kejam dengan menggaris bawahi bahwa mereka yang suka korupsi terkena klepto
tapi bisa di bilang begitu karena membludaknya para tikus pencuri uang rakyat.
Wajar juga rakyat marah karena mereka merasa uang kami di curi oleh utusan
mereka sendiri. Di tambah lagi dengan
munculnya berbagai stigma di masyarakat bahwa “hukum itu seperti pisau tumpul
di atas tajam di bawah” secara tidak langsung rakyat sangat tidak senang dengan
semua yang terjadi di negara ini. kenyataan hukum yang tak sepatutnya mereka
rasakan dan yang mereka lihat.
Kleptokrasi
adalah pemeritahan inegaliter yang sama sekali tidak adil dan inti kleptokrasi
adalah memindahkan kekayaan nasional dari rakyat kepada lapisan atas yang
berkuasa: politikus dan birokrasi, militer dan polisi, pengusaha dan pemilik
modal (Prof.Dr.T.Jacob 2004:14). Sebuah pemikiran yang brilian. Sangatlah tidak
mengenakkan kleptokrasi jika terjadi tetapi mau tidak mau, diam maupun tak diam,
langsung tak langsung hal ini mulai dan cukup lama mengakar di negara ini dan
cukup sulit untuk di musnahkan habis.
Pungutan
liar yang di terima rakyat yang seakan-akan tidak tahu itu adalah biaya untuk
apa. Rakyat terkadang bertanya ini untuk apa , tetapi kebanyakan jika rakyat
tidak begitu maka rakyat itu sendiri yang akan kesulitan dalam mengurus segala
sesuatu yang masuk kedalam birokrasi di negara ini. ironi yang sangat
menyedikan. Tampaknya sulit sekali untuk menumpas hal ini dan bagi pemimpin
negara ini sekalipun karena kebanyakan orang yang dikabinetnya sendiri yang
menimbulkan problem matika dan kabinet itu juga yang terkadang berpura-pura
menghapuskan kejahatannya sendiri. Seorang induk sulit mudah mengatur anaknya
yang bermasalah jika anaknya sedikit dan tidak terlihat kompak untuk senantiasa
menghadirkan masalah tetapi induk akan sulit mengatasi anaknya yang menimbulkan
masalah karena anaknya banyak dan kompak berada dalam masalah itu sendiri.
Negara
Indonesia ini juga telah berusaha memerangi masalah pencurian uang rakyat ini
dengan mendirikan sebuah lembaga yang super body yaitu KPK (Komisi Pembrantas
Korupsi), dimana lembaga ini memerangi maslah itu tetap terlihat masalah ini
semakin menjadi, di pangkas dan tumbuh begitu juga, tetapi kita juga harus
salut dengan cara negara ini untuk memerangi hal itu setidaknya terlihat
keinginan dari negara ini untuk menghapuskan kejahatan itu.
Bagaimana
pemerintah dan masyarakat dapat membasmi kleptokrat dan jurujarah yang sudah
begitu berpengalaman? tidak dapat, kecuali kalau keduanya bergotong-royong
mengakhiri jabatan teknorat dan birokrat penjarah (Prof.Dr.T.Jacob 2004:14).
Berarti semua lini masyarakat dan pemerintah harus berjihad melawan bahaya
laten dari hal ini agar terwujudlah hakekat negara Indonesia ini dan tegaklah
demokrasi dan hancurlah kleptorasi.
Kesimpulan
Rakyat menanungi sebuah wilayah.
Rakyat yang berjalan di suatu wilayah. Di wilayah itu disebutlah negara. Hakekat
negara Indonesia adalah sebuah hal yang harus di utamakan dan harus di
aplikasikan sesuai dengan jalur utamanya karena jikalau di jalankan sesuai
harfiahnya maka negara ini akan menjadi negara yang cukup di perhitungkan di
kancah dunia. Negara Indonesia pada hakekatnya adalah negara yang berideologi
pancasila dan telah membuat 4 point penting yang harus tercapai bangsa
Indonesia yang termuat dalam pembukaan UUD 1945. Dan selain itu Indonesia
adalah salah satu negara yang mendalami benar makna gotong royong pada
hakekatnya tetapi semua itu tidak berjalan dengan baik walaupun masih ada juga
yang menjaga baik budaya itu.
Demokrasi dalam pengertian umumnya
adalah sebagai sebuah kebebasan dalam bersuara atau sebuah kedaulatan yang
berada tepat di tangan rakyat dengan segala hak dan kewajiban yang berada di
tangan rakyat tersebut. Ide demokrasi dari kacamata perkembangan peradaban
politik umat manusia adalah suatu prinsip etika yang digunakan dalam bidang
politik pemerintahan. Terkadang arti dari demokrasi di Indonesia tidak berjalan
dengan sesuai dengan harfiahnya. Rakyat terkadang melakukan sesuatu cenderung
kedalam bentuk anarkis atau terkadang rakyat bertindak dengan tidak
mengindahkan aturan hukumnya, jadi Negara Indonesia haruslah bisa memberikan
pengertian dan sebagai fasilisator kepada rakyat tentang bagaimana demokrasi
yang seharusnya dengan catatan tetap memihak kepada rakyat dan sehingga
demokrasi bisa di tegakkan dengan jalannya demokrasi yang damai.
Kleptokrasi
adalah pemeritahan inegaliter yang sama sekali tidak adil dan inti kleptokrasi
adalah memindahkan kekayaan nasional dari rakyat kepada lapisan atas yang
berkuasa: politikus dan birokrasi, militer dan polisi, pengusaha dan pemilik
modal. Di Negara ini hal ini cukup menjadi perhatian dan merupakan suatu hal
yang harus di tindak lanjuti jangan di biarkan terus menjadi tikus yang
mengigit pondasi yang harus di hilangkan sehingga kesatuan negara ini tetap
terjaga. Sebuah problematika yang harus di pecahkan
SARAN
Negara Indonesia ini haruslah
menegakkan nilai nilai pancasila, harus kembali membuat hukum sebagai aturan
tertinggi dan tidak bisa di beli dengan uang. Negara Indonesia harus kembali
menggingat hakekat gimana sebenarnya negara ini, harus menjadi fasilisator
kepada rakyat dan Indonesia harus benar-benar beridelogi Pancasila sehingga
hakekat bangsa ini bisa menjadi tameng terkuat dari segala hal yang ingin
menghancurkan bangsa. Negara Indonesia ini juga sebaiknya membina SDMnya dari
segala lini dan memberikan pengetahuan salah satunya dalam pengetahuan
penyampaian suara kepada masyarakat Indonesia. Negara ini juga harus bersatu
dalam membrantas habis segala bibit korupsi dan berusaha tuk tidak jadi sebuah
pemerintahan yang berkleptokrasi.
Daftar
Pustaka
Jacob, T. 2004. Tragedi Negara kesatuan kleptokrasi. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
Held, David. 2004. Demokrasi dan tatanan global. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Huda, Ni’matul. 2010. Ilmu negara. Jakarta: Rajawali Pers.
Mukmin, Budi Ali dan Halking. 2012. Ilmu Polit (diktat). Medan: Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan
Nurtjahjo, Hendra. 2006. Filsafat Demokrasi. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Soehino. 1986. Ilmu negara.Yogyakarta: Liberty
Sumber Internet
REPUBLIKA.CO.ID.17
Oktober 2012. Partisipasi Pemilih TerusMenurun. Republika Online
.
0 komentar:
Posting Komentar